Kimia Medisinal pertemuan 10

Dimana di dlam jurnal ini dibahas profiL ADME Dari entitas molekul baru yang disetujui oleh FDA Tahun 2021 dengan kajian secara in silico. Karena menggunakan metode in silico pastilah struktur dari senyawa obat berperan aktif dalam penelitian ini.

Link: https://youtu.be/OS-ePQ-oIFY

Komentar

  1. Berdasarkan video yang dijelaskan bahwa nilai lipinski rule of live merupakan patokan dalam proses penemuan senyawa obat baru yang di dasarkan pada berat molekul dan bioavalabilitas score suatu senyawa namun pada jurnal *Akta Kimia Indonesia* dengan judul " analisis sifat mirip obat, prediksi ADME, dan penambatan molekuler isatinil-2-aminobenzoilhidrazon dan kompleks logan transisi Co(II), Ni(II), Zn(II) Terhadap BCL2-XL yang telah tersinta 3 Bahwa aturan lipinski ini berkaitan dengan karakteristik farmakokinetik dan farmakodinamik suatu molekul obat dimana ia memberikan informasi mengenai bioavalabilitas oral, eliminasi, permease sel metabolisme, serta sifat toksik dari senyawa tersebut. Nah berdasarkan pernyataan tersebut dari penjelasan saudari apakah hanya dengan mengetahui berat molekul dan bioavalability score suatu senyawa obat itu bisa dikatakan bahwa senyawa tersebut sudah dapat lulus dari uji lipinski tersebut? Jika tidak, apakah senyawa tersebut tidak berkhasiat? Dan sebaliknya jika masih bisa, mengapa hanya dua parameter tersebut yang menjadi acuan bahwa senyawa tersebut mampu memberikan efek farmakologisnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya karena lulus tidak nya pengujian lipinski berdasarkan dari nilai pengujian nya. Untuk parameternya sendiri itu lebih dari 2 tapi yg saya bahas di video ini ada 4 parameter. Yaitu kelarutan, lipinski rule of live, bioavailbillity score dan synthetic accesbillity.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Isolasi Senyawa kimia 3

Isb pertemuan 10

Metode Farmakologi 3